Jumat, 25 Agustus 2017

Mengenal Bumi

Bagaimanakah Bentuk Bumi menurut Orang-orang Zaman Dahulu?

Waktu kecil, aku pernah melihat film yang menggambarkan tentang anggapan manusia terhadap kondisi pada zaman dahulu. Sayang aku lupa judul filmnya. Sayangnya lagi film-film seperti itu saat ini hampir tidak ada lagi sehingga kadang sulit memberikan gambaran kepada para siswa ketika menjelaskan tentang anggapan manusia zaman dahulu terhadap bentuk dan kondisi bumi.
Zaman dahulu, ketika pengetahuan dan teknologi tidak semaju sekarang, manusia di berbagai belahan bumi memiliki anggapan yang beragam mengenai bentuk bumi. Bagi orang-orang zaman dahulu dimana tidak terdapat pesawat terbang ataupun tidak mengenal/familiar dengan kapal dan laut/samudera, apa yang ada di seberang laut/samudera adalah sesuatu yang misterius.
Bentuk Bumi Tidak Bulat
Penggambaran Bumi datar yang dinaungi kubah langit.
Sebenarnya hanya permukaan atasnya yang ‘datar’.

Sumber gambar: http://people.howstuffworks.com/creationism1.htm
Sekarang, kita telah mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat. Pada masa sekarang, tidak ada orang yang menyangkalnya karena dapat dibuktikan dari foto-foto yang diambil dari satelit luar angkasa. Tetapi, kira-kira 500 tahun yang lalu, orang-orang Eropa masih beranggapan bahwa bumi berbentuk datar dengan pinggiran berupa lautan. Laut ini akan tumpah di tepi bumi.
Kira-kira 4000 tahun lalu orang-orang Mesir mengganggap bahwa bumi, atmosfer (udara), dan langit adalah bentuk dari dewa. Dewa udara memisahkan dewa langit dan dewa bumi. Dewa langit digambarkan sedang naik pesawat menyeberangi matahari dan bulan. Orang-orang Mesir juga beranggapan bahwa langit adalah tempat yang tinggi yang disangga oleh gunung-gunung. Disanalah para dewa tinggal. Sedangkan bintang-bintang digantungkan di langit.
Kira-kira 3000 tahun yang lalu, orang-orang Babilonia mengira bahwa langit adalah kubah yang disangga oleh gunung. Matahari dan bulan yang tenggelam di barat memasuki terowongan di dalam gunung. Sedangkan orang India beranggapan bahwa bumi ini lautan yang datar yang di tengah-tengahnya terdapat gunung besar, dikelilingi oleh matahari dan bulan. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa bumi ditopang oleh 100 ekor gajah. Gajah itu menaiki kura-kura dan ular yang merupakan penjelmaan dewa. Apabila terjadi gempa bumi, gempa tersebut disebabkan oleh gerakan gajah-gajah tersebut.
Gambaran Bumi ditopang gajah dan kura-kura
  
Bumi Itu Bulat
Bila memang benar bumi itu datar, maka hal-hal berikut ini tidak dapat dijelaskan.
1.  Bintang kutub utara (bintang yang hanya terlihat daru daerah di sebelah utara khatulistiwa, sepanjang tahun tidak bergerak sehingga dapat dipakai sebagai petunjuk arah utara) akan terlihat turun ketinggiannya kalau kita bergerak ke selatan.
2.    Kalau kita berdiri di pantai dan melihat kapal meninggalkan pelabuhan, maka yang akan hilang dari pandangan terlebih dahulu adalah bagian perut kapal.
Berdasarkan hal di atas maka seorang ahli filsafat Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) menyimpulkan bahwa bumi berbentuk bulat.
Orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa bumi itu bulat adalah seorang ahli matematika bernama Pythagoras (570 tahun sebelum masehi). Ini terjadi saat dia melihat bayangan bumi di bulan pada saat terjadi gerhana bulan. Pada saat terjadi gerhana bulan, permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi sehingga menjadi gelap.
Bumi Bulat
Apa sebab bumi, seluruh planet, satelit, dan bintang berbentuk bulat?
Benda angkasa seperti bumi mulanya terjadi dari kumpulan gas dan debu yang menjadi batu. Batu ini saling tarik-menarik dan bersatu menjadi batuan yang lebih besar yang akhirnya menjadi benda angkasa. Gaya tarik-menarik terjadi ke segala arah secara merata. Akhirnya, semua benda langit mempunyai bentuk dengan volume besar dan luas permukaan terkecil, yaitu bentuk bola.
Need to Know!
Keliling bumi pada garis khatulistiwa ialah 40.077 km.
Bumi berputar dengan kecepatan di daerah khatulistiwa sebesar 1.660 km/jam.
Sumber:
Fujio, Fujiko F. 1999. Ekspedisi Doraemon Menjelajahi Bumi. Jakarta: PT Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar