Jumat, 25 Agustus 2017

PENGERTIAN, JENIS DAN KOMPONEN PETA


A. Pengertian Peta
 
  • Peta adalah gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dengan perbandingan tertentu.  Perbandingan tertentu yang dimaksud adalah skala. Skala mempunyai arti perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Peta dibuat dengan skala tertentu supaya dapat menggambarkan keadaan di permukaan bumi dengan ukuran yang tepat.
 
  • Kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas.
 
  • Ada pula peta yang dibuat di permukaan bulat yang disebut globe. Globe disebut juga dengan bola dunia.

B. Jenis Peta
 
Peta ternyata sangat beragam. Berdasarkan kegunaannya peta dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Peta Umum

Peta umum disebut juga dengan Peta Topografi. Peta umum merupakan peta yang menggambarkan keadaan umum dari suatu wilayah. Keadaan umum yang digambarkan meliputi objek atau kenampakan alam dan buatan. Objek alam misalnya gunung, sungai, dataran rendah, dataran tinggi, dan laut. Objek buatan misalnya kota, jalan dan rel kereta api. Peta Indonesia yang sering dipajang di dinding kantor atau sekolah-sekolah merupakan contoh peta umum. Peta Indonesia pada contoh di atas juga termasuk peta umum. Peta umum biasa digunakan untuk belajar di sekolah, untuk kepentingan kantor dan wisata.

2. Peta Khusus

Peta khusus merupakan peta yang menggambarkan data-data tertentu di suatu wilayah. Peta khusus disebut juga dengan Peta Tematik. Contoh peta khusus adalah:
a. Peta Persebaran Fauna di Indonesia
b. Peta Persebaran penduduk di Indonesia
c. Peta Curah hujan di Indonesia.

C. Komponen Peta

Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami. Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen peta antara lain sebagai berikut:
1. Judul peta
Judul petamerupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca judulnya.

2. Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta

3. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 2000 Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 2000 cm.

4. Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.

5. Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah.

6. Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan.

7. Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta
 menunjukkan batas peta tersebut.

8. Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini.

9. Inset peta
Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan.

10. Tata warna
Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk menunjukkan wilayah perairan.


Mengenal Bumi

Bagaimanakah Bentuk Bumi menurut Orang-orang Zaman Dahulu?

Waktu kecil, aku pernah melihat film yang menggambarkan tentang anggapan manusia terhadap kondisi pada zaman dahulu. Sayang aku lupa judul filmnya. Sayangnya lagi film-film seperti itu saat ini hampir tidak ada lagi sehingga kadang sulit memberikan gambaran kepada para siswa ketika menjelaskan tentang anggapan manusia zaman dahulu terhadap bentuk dan kondisi bumi.
Zaman dahulu, ketika pengetahuan dan teknologi tidak semaju sekarang, manusia di berbagai belahan bumi memiliki anggapan yang beragam mengenai bentuk bumi. Bagi orang-orang zaman dahulu dimana tidak terdapat pesawat terbang ataupun tidak mengenal/familiar dengan kapal dan laut/samudera, apa yang ada di seberang laut/samudera adalah sesuatu yang misterius.
Bentuk Bumi Tidak Bulat
Penggambaran Bumi datar yang dinaungi kubah langit.
Sebenarnya hanya permukaan atasnya yang ‘datar’.

Sumber gambar: http://people.howstuffworks.com/creationism1.htm
Sekarang, kita telah mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat. Pada masa sekarang, tidak ada orang yang menyangkalnya karena dapat dibuktikan dari foto-foto yang diambil dari satelit luar angkasa. Tetapi, kira-kira 500 tahun yang lalu, orang-orang Eropa masih beranggapan bahwa bumi berbentuk datar dengan pinggiran berupa lautan. Laut ini akan tumpah di tepi bumi.
Kira-kira 4000 tahun lalu orang-orang Mesir mengganggap bahwa bumi, atmosfer (udara), dan langit adalah bentuk dari dewa. Dewa udara memisahkan dewa langit dan dewa bumi. Dewa langit digambarkan sedang naik pesawat menyeberangi matahari dan bulan. Orang-orang Mesir juga beranggapan bahwa langit adalah tempat yang tinggi yang disangga oleh gunung-gunung. Disanalah para dewa tinggal. Sedangkan bintang-bintang digantungkan di langit.
Kira-kira 3000 tahun yang lalu, orang-orang Babilonia mengira bahwa langit adalah kubah yang disangga oleh gunung. Matahari dan bulan yang tenggelam di barat memasuki terowongan di dalam gunung. Sedangkan orang India beranggapan bahwa bumi ini lautan yang datar yang di tengah-tengahnya terdapat gunung besar, dikelilingi oleh matahari dan bulan. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa bumi ditopang oleh 100 ekor gajah. Gajah itu menaiki kura-kura dan ular yang merupakan penjelmaan dewa. Apabila terjadi gempa bumi, gempa tersebut disebabkan oleh gerakan gajah-gajah tersebut.
Gambaran Bumi ditopang gajah dan kura-kura
  
Bumi Itu Bulat
Bila memang benar bumi itu datar, maka hal-hal berikut ini tidak dapat dijelaskan.
1.  Bintang kutub utara (bintang yang hanya terlihat daru daerah di sebelah utara khatulistiwa, sepanjang tahun tidak bergerak sehingga dapat dipakai sebagai petunjuk arah utara) akan terlihat turun ketinggiannya kalau kita bergerak ke selatan.
2.    Kalau kita berdiri di pantai dan melihat kapal meninggalkan pelabuhan, maka yang akan hilang dari pandangan terlebih dahulu adalah bagian perut kapal.
Berdasarkan hal di atas maka seorang ahli filsafat Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) menyimpulkan bahwa bumi berbentuk bulat.
Orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa bumi itu bulat adalah seorang ahli matematika bernama Pythagoras (570 tahun sebelum masehi). Ini terjadi saat dia melihat bayangan bumi di bulan pada saat terjadi gerhana bulan. Pada saat terjadi gerhana bulan, permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi sehingga menjadi gelap.
Bumi Bulat
Apa sebab bumi, seluruh planet, satelit, dan bintang berbentuk bulat?
Benda angkasa seperti bumi mulanya terjadi dari kumpulan gas dan debu yang menjadi batu. Batu ini saling tarik-menarik dan bersatu menjadi batuan yang lebih besar yang akhirnya menjadi benda angkasa. Gaya tarik-menarik terjadi ke segala arah secara merata. Akhirnya, semua benda langit mempunyai bentuk dengan volume besar dan luas permukaan terkecil, yaitu bentuk bola.
Need to Know!
Keliling bumi pada garis khatulistiwa ialah 40.077 km.
Bumi berputar dengan kecepatan di daerah khatulistiwa sebesar 1.660 km/jam.
Sumber:
Fujio, Fujiko F. 1999. Ekspedisi Doraemon Menjelajahi Bumi. Jakarta: PT Gramedia.

KONSEP GEOGRAFI

10 konsep geografi:

1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :

  •  Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
  •  Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.

2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :

  •  Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
  •  Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu

3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.

4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.

5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.

6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.

7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.

8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota.

9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.

10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat.